Penelantaran anak dalam perspektif hukum pidana Islam (analisis putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor 410/Pid.Sus/2020/PN Psp)

Siregar, Desiana (2023) Penelantaran anak dalam perspektif hukum pidana Islam (analisis putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor 410/Pid.Sus/2020/PN Psp). Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1710700002.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB)

Abstract

Penelantaran anak adalah sikap dan perlakuan orang tua untuk melepaskan tanggung jawabnya dengan tidak memenuhi hak-hak dan kewajiban orang tua terhadap anaknya dengan tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak. Hukum Islam memandang penelantaran anak adalah tindakan yang tidak dibenarkan dalam Islam dan merupakan perbuatan tercela. Adapun permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini yaitu mengenai sanksi penelantaran anak dalam perspektif hukum pidana islam (analisis putusan pengadilan negeri padangsidimpuan Nomor 410/Pid.Sus/2020/PN Psp) tentang tindakan pidana penelantaran anak. Penelitian ini dilakukan karena penulis merasa bahwa sanksi (hukuman) yang diberikan oleh hakim pengadilan negeri padangsidimpuan kepada terdakwa tidak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh terdakwa kepada korban tindak pidana penelantaran terhadap anak terdakwa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam putusan Nomor 410/Pid.Sus/2020/PN Psp dalam hukum pidana positif dan dalam perspektif hukum pidana islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dan normatif-empiris (mixed methods) metode campuran yang digunakan untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, mapun doktrin-doktrin hukum, guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Subjek penelitian ini adalah hakim di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengolahan data adalah analisis deskriptif yaitu menyajikan data atau hasil penelitian secara jelas dan terperinci. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini yaitu mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi berupa hasil putusan hakim dan rekaman pada hakim anggota. Teori yang digunakan dalam penelitian penelantaran anak dalam perspektif hukum pidana islam (analisis putusan pengadilan negeri padangsidimpuan Nomor 410/Pid.Sus/2020/PN Psp ini adalah teori yang berkenaan dengan penelantaran anak, Pasal-Pasal penelantaran anak dalam KUHP atau UU Republik Indonesia dan penelantaran anak dalam Hukum Islam. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pertimbangan hakim dalam putusan pengadilan negeri padangsidimpuan Nomor 410/Pid.Sus/2020/PN Psp tentang sanksi tindak pidana penelantaran anak diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 pada BAB XI Pasal 74, dan BAB XII Pasal 77 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), disisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB XIA dalam Pasal 76B Jo dan Pasal 77B UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan PERPPU Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan ke Dua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Dan menyatakan terdakwa Ibrah Husain Siregar telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penelantaran Terhadap Anak Terdakwa”, dengan menjatuhkan pidana penjara selama 22 (hari) terhitung dikurangkan seluruhnya dari pidana yang di jatuhkan, dan membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah). Dalam hukum pidana islam pelaku penelantaran anak dijatuhi hukuman ta’zir, suatu istilah untuk hukuman atas jarimah-jarimah yang hukumnya belum ditetapkan oleh syara’ yang pelaksanaan hukuman ta’zir ini mutlak diserahkan kepada kebijaksanaan kepala Negara (Imam), pihak Penguasa atau Hakim.

Actions (login required)

View Item