Layanan bimbingan konseling individu bagi anak tunalaras di Desa Pagaran Silindung Kecamatan Lubuk Barumun

Lubis, Mazdalifah (2023) Layanan bimbingan konseling individu bagi anak tunalaras di Desa Pagaran Silindung Kecamatan Lubuk Barumun. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1930200010.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Anak dengan hambatan emosi dan perilaku atau sering disebut dengan anak tunalaras adalah anak yang menunjukkan tingkah laku yang bertentangan terhadap norma-norma sosial masyarakat. Anak tunalaras identik dengan perilaku yang buruk. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang peneliti temukan di lapangan, dimana adanya anak tunalaras yang sering marah-marah tidak jelas dan tidak terkendali, anak yang tidak mau bergaul dengan teman-temannya, anak yang suka membuat onar dengan melempari siapa saja orang yang lewat didepan rumahnya, dan anak yang suka keluar rumah tanpa memakai pakaian sehingga membuat orang yang melihatnya merasa risih dan terganggu. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana layanan bimbingan konseling individu bagi anak tunalaras dan bagaimana keevektifan dari layanan bimbingan konseling individu bagi anak tunalaras di desa pagaran silindung kecamatan lubuk barumun. Penelitian ini berjenis penelitian tindakan lapangan dengan metode kualitatif analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu observasi partisipan, wawancara terstruktur, dan menggunakan dokumentasi. Sumber data primer dari penelitian ini berjumlah 8 orang, yaitu 3 orang anak tunalaras dan 5 orangtua dari anak-anak tunalaras. Dan sumber data sekunder terdiri dari 10 orang tetangga dan kepala desa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa ada 5 indikator yang diberikan kepada anak tunalaras dalam memberikan proses layanan bimbingan konseling individu. Kelima indikator tersebut dilakukan secara empat tahap. Pemberian layanan bimbingan konseling individu berdampak pada anak-anak tunalaras ketika mereka telah mencapai indikator yang ditetapkan oleh peneliti. Hasil tersebut dapat dilihat bahwa anak-anak tunalaras di desa pagaran silindung mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik, dimana anak tunalaras pada sikap kurang kerjasama dalam pergaulan yang berhasil ada 3 orang dengan hasil 9%, pada sikap kurang bersimpati yang berhasil ada 3 orang dengan hasil 9%, pada sikap tidak suka berbagi yang berhasil ada 3 orang dengan hasil 9%, pada sikap sombong yang berhasil ada 2 orang dengan hasil 4% sedangkan 1 orang yang tidak berhasil berubah dengan hasil 1%, dan pada sikap mementingkan diri sendiri yang berhasil ada 3 orang dengan hasil 9%. Proses layanan bimbingan konseling individu bagi anak tunalaras berjalan dengan efektif, peneliti berhasil menerapkan sikap pribadi anak sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

Actions (login required)

View Item